Monday, 23 October 2017

Teori Psikoanalisis Sosial Menurut Karen Horney



1.      BIOGRAFI KEREN HORNEY
Keren Danielsen Horney lahir di Eilbek, sebuah kota kecil dekat Hamburg, jerman, pada 15 september 1885. Ia anak perempuan satu-satunya dari pasangan Berndt Danielsen, seorang kapten kapal dan Clothilda van Ronzelen Danielsen, seorang wanita yang berusia 18 tahun lebih muda dari suaminya, Keluarga Danielsen adalah keluarga  yang tidak bahagia, sebagian dipicu oleh perbuatan saudara tiri keren yang membuat ayah merekamembenci kedua istrinya. Keren merasakan permusuhan yang besar terhadap ayah yang keras dan taat beragama,  dan mengaggap sang ayah sebagai seorang munafik yang taat. Tetapi, ia sangat mengidolakan ibunya yang selalu mendukung dan menjaganya dari ayah yang keras. Walaupun demikian, karen bukanlah anak yang bahagia. Ia membenci perlakuan pilih kasih yang diberikan kepada kakak laki-lakinya, selain itu ia khawatir dengan kebencian dan pertengkaran antara orang tuanya[1]. 
Ketika berusia 13 tahun, horney memutuskan untuk menjadi seseorang dokter, tetapi pada saat itu tidak ada satupun universitas di jerman yang menerima perempuan. Pada saat usia 16 tahun, situasi telah berubah sehingga horney dengan keberatan dari sang ayah yang menginginkan ia tinggal di rumah dan mengurus rumah tangga, memasuki gymnasium, sebuah sekolah yang akan berlanjut ke universitas dan kemudian sekolah kedokteran. Sendiriya untuk pertama kali, horney kemudian tetap mandiri selama sisa hidupnya. Akan tetapi, menurut paris, kemandiriannya hanyalah diluar saja. Dalam hatinya, ia memendam sebuah kebutuhan kompulsif untuk bisa bersama dengan seseorang yang hebat. ketergantungan yang tidak wajar, yang biasanya berkaitan dengan perasaan idealis akan sesuatu dan ketakutan akan penolakan secara kasar, menghantui hubungan horney dengan beberapa laki-laki.
Pada tahun 1906, ia memulai studinya di universitas of Freiburg dan menjadi salah satu wanita pertama dijerman yang belajar obat-obatan. Di sana, ia bertemu dengan oskar horney, mahasiswa  ilmu politik. Hubungnnya mereka berwal dari sebuah pertemanan biasa tetapi lama- kelamaan berkembang menjadi hubungan romantis. Setelah pernikahan mereka di tahun1909, pasangan ini menetap di berlin. Oskar yag telah memiliki gelar Ph. D , bekerja di sebuah perusahaan batu bara dan horney yang belum mendapat gelar MD, mengambil spesialis untuk psikiatri[2].
Pada saat itu psikoanalisis Freudian sedang sangat berkembang, dan  keren horney menjadi terbiasa membaca tulisan-tulisan Freud. Pada awal 1910, ia mulai mengerjakan sebuah analisis bersama Karl Abraham, yang merupakan salah satu seseorang kolega dekat freud dan orang yang nantinya akan membuat anlisis tenyang Melanie Klein. Setelah analisis Horney dihentikan, ia  menghadiri seminar-seminar malam  hari yang diadakan oleh Abraham, dimana kemudian ia berkenalan dengan beberapa orang psikoanalisis lainya.  Pada tahun 1917, ia telah menyelesaikan tulisan pertamanya tentang psikoanalisis, “The Technique of Psychoanalytic Therapy” (Horney, 1917/1968), yang mencerminkan pandangan Freudian yang konvensional dan memperlihatkan sedikit indikasi adanya pemikiran pribadi Horney di kemudian hari.
Tahun-tahun awal pernikahan Horney diisi dengan terjadinya banyak peristiwa personal yang menyita perhatiannya. Ayah dan ibunya, yang telah berpisah, meninggal dunia dalam waktu yang hanya berselang satu tahun; Horney melahirkan tiga anak perempuan dalam jangka waktu 5 tahun; ia memperoleh gelar MD pada tahun 1915 setelah 5 tahun melakukan psikoanalisis; dan, dalam pencariannya akan laki-laki yang tepat, Horney terlibat dalam beberapa hubungan asmara (paris, 1994: Quinn, 1987).
Setelah Perang Dunia I, keluarga Horney hidup makmur di pinggir kota dan memiliki beberapa orang pembantu serta seorang sopir. Oskar memperoleh pendapatan yang cukup sementara Karen menikmati kesuksesan sebagai psikiatri. Akan tetapi, keadaan sempurna ini cepat berakhir. Inflansi dan ketidakstabilan ekonomi pada tahun 1923 menyebabkan Oskar kehilangan pekerjaannya, dan keluarga ini terpaksa harus kembali tinggal di sebuah apartemen di Berlin. Pada tahun 1926, Oskar dan Karen berpisah, tetapi tidak pernah resmi bercerai hingga tahun 1938.
Pada tahun 1932, Horney meninggalkan Jerman untuk bekerja sebagai associate director di Chicago Psychoanalytic Institute. Selama dua tahun ia menetap di Chicago, Horney bertemu dengan Margaret Mead, John Dollard, dan beberapa akademisi yang memengaruhi Harry Stack Sullivan. Selain itu, Horney memperdalam pertemanannya dengan Erich Fromm dan istrinya, Frieda Fromm-Reichmann, yang telah ia kenal semasa di Berlin. Selama 10 tahun berikutnya, Horney dan Fromm menjadi teman akrab dan kemudian saling memengaruhi satu sama lain hingga akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Setelah menetap selama dua tahun di Chicago, Horney pindah ke New York, di mana ia mengajar di New School for Social Research. Selama di New York, ia menjadi anggota grup Zodiac yang juga beranggotakan Fromm, Fromm-Reichmann, Sullivan, dan lainnya. Lebih lanjut, bukunya yang berjudul New Ways in Psychoanalysis menjadikannya sebagai pemimpin kelompok oposisi. Dalam buku ini, Horney mengajak untuk meinggalkan teori insting dan lebih menitik beratkan pada ego dan pengaruh sosial. Pada tahun 1941, Horney berhenti menjadi anggota institut akibat masalah dogma dan orthodoxy dan membantu terbentuknya organisasi tandingan – Assocation for the Advancement of Psychoanalysis (AAP). Tetapi, kelompok baru ini juga dengan cepat mengalami konflik internal. Pada tahun 1943, Fromm (yang hubungan cintanya dengan Horney baru saja berakhir) dan beberapa orang lainnya berhenti dari AAP, meninggalkan organisasi tersebut tanpa anggota-anggota terkuatnya. Walaupun terdapat perpecahan, organisasi ini terus berlanjut, tetapi berubah nama menjadi Karen Horney Psychoanalytic Institute. Pada tahun 1952, Horney mendirikan Karen Horney Clinic.[3]
Pada tahun 1950, Horney mempublikasikan karya paling penting dalam hidupnya, Neurosis and Human Growth. Buku ini menjabarkan teori-teori yang tidak lagi hanya sebuah reaksi terhadap pemikiran Freud melainkan teori-teori yang merupakan ekspresi pemikiran pribadinya yang kreatif. Setelah mengalami sakit dalam waktu singkat, Horney meninggal dunia akibat kanker pada 4 Desember 1952 di usia 65 tahun.
Walapun tulisan Horney sebagian besar hampir berkaitan dengan masalah kejiwaan dan kepribadian neurotik, pemikirannya dapat pula diterapkan pada kepribadian normal dan sehat. Kultur, terutama pengalaman masa kanak-kanak awalnya, mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian manusia, menjadi kepribadian neurotik atau sehat horney setuju dengan pendapat Freudbahwa trauma pada kanak-kanak awal merupakan hal yang yang penting. Tetapi letak perbedaanya dengan freud adalah pada keyakinannya bahwa dorongan sosial lebih berperan penting dalam perkembangan kepribadian dibandingkan dengan dorongan biologis.[4]

2.      Teori Psikoanalisis Sosial Menurut Keren Horney
Teori psikoanalisis dari Karen Horney (Horn eye) dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian seseorang. Orang yang tidak mendapat kasih sayang yang cukup pada masa kanak-kanak mengembangkan permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orang tua mereka. Dan akibatnya mengalami kecemasan dasar.
Horney mengatakan bahwa seseorang melawan kecemasan dasar dengan cara melakukan tiga cara pokok dalam berhubungan dengan orang lain, yaitu mendekati orang lain, melawan orang lain, menjauhi orang lain. Individu yang normal mungkin menggunakan cara manapun dari ketiga cara tersebut. Namun orang orang neurotik terdorong hanya dengan menggunakan satu cara saja. Tingkah laku komplusif mereka dapat berkembang menjadi sebuah konflik intrapsikis yang dapat berupa sebuah gambaran diri ideal atau kebencian diri. Gambaran ciri ideal diekspresikan dalam bentuk 1. Pencarian neurotik akan kemuliaan (neurotic search for glory), 2. Permintaann neurotik (neurotic claims), atau 3. Kebanggan neurotik (neurotik pride). Kebencian diri diekspresikan dalam bentuk penghinaan terhadap diri (self-contempt) atau tidak menjadi diri sendiri (alienation from self)[5].
Seperti halnya teoritikus kepribadian lainnya, pandangan Horney mengenai kepribadian merupakan refleksi dari pengalaman-pengalaman hidupnya. Bernard Paris (1994) menulis bahwa “ pemikiran-pemikiran Horney diperoleh dari usahanya untuk mengatasi penderitaan batin pasien-pasiennya. Apabila yang ia alami tidak kuat, maka pemikiran-pemikiranya menjadi kurang mendalam.
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh sigmund freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologi manusia.
Pada mulanya Horney merupakan pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh carl gustav jung dan alfard adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik. Manusia berada pada satu totalitas penglamannya dan fungsinya dan bagian-bagian kepribadian seperti fisiokimia, emosi, kognisi, sosial, kultura, spiritual, hanya dalam hubungan satu dengan yang lainnya sebagai suatu kepribadian yang utuh

Dibukunya Our Inner Conflict (1945), Horney mengelompokkan 10  kebutuhan neurotik menjadi 3 pola utama penyeseuaian diri. Setiap pola ini mendeskripsikan arah perilaku individu neurotik terkait orang lain. 3 pola penyesuaian ini dianggap banyak ahli sebagai kontribusi Horney yang paling penting bagi teori kepribadian.
Gerak Menuju Orang Lain
Pola penyesuaian ini meliputi kebutuhan neurotik akan efeksi dan persetujuan, pasangan dominan yang mengendalikan hidup pribadi, dan hidup dalam batasan-batasan sempit. Kepribadian yang seperti ini disebut Horney bertipe penurut, utamanya berfikir “Jika aku mengalah, aku tidak akan terbuka” (Horney, 1937, hlm.83).
Gerak Melawan Orang Lain
Dibanyak segi, individu ini adalah kebalikan total tipe penurut. Pola penyesuaian ini memadukan kebutuhan neurotik akan kekuasaan, mengeksploitasi orang lain, mencari prestise dan pencapaian pribadi. Individu ini yang disebut Horney bertipe bermusuhan, cenderung berfikir “Jika aku punya kuasa, tak seorangpun dapat menyakitiku”. (Horney, 1937, hlm. 84).
Gerak Menuju Orang Lain
Pola penyesuaian in  meliputi kebutuhan-kebutuhan neurotik akan kecukupan diri, kemandirian, kesempurnaan dan ketakbercelaan. Individu yang disebut Horney bertipe menghindar cenderung berfikir “Jika aku mundur tidak ada yang bias melukaiku”. (Horney,1937, hlm 85”.

Perbedaan antara horney dan freud
Horney mengkritik teori teori freud dalam berperan aspek. Pertama, ia memperingatkan bahwa mengikuti sepenuhnya pandangan psikoanalisis ortodoks/konvensional  akan mengarah pada tidak berkembangnya pemikiran teoritis dan praktek terapi buat (horney,1937).
Kedua, horney (1937,1939) tidak sependapat dengan ide freud tentang psikologi feminine , materi yang akan kita bahas belakangan. Ketiga, ia menegaskan pandangan bahwa psikoanalisis sebaiknya menyoroti lebih dari sekedar teori insting dan menitikberatkan pentingnya pengaruh kultur dalam membentuk kepribadian. “ manusia tidak banyak diatur oleh prinsip kesenangan saja, tetapi oleh dua prinsip, yaitu keamanan dan kepuasan” ( horney, 1939, hlm 73). Seluruh pandangan hal ini ia mengatakan bahwa masalah kejiwaan bukan merupakan akibat dari insting melainkan akibat dari “ usaha seseorang mencari jalan agar dapat melalui keadaan yang penuh dengan rintangan” (hlm 10) keaadaan ini di ciptakan oleh lingkungan sekitar dan bukan oleh insting atau anatomi.
Walaupun semakin menentang pandangan freud, horney tetep mengakui pengetahuan yang dimiliki freud. Perdebatan utamanya dengan freud bukan berkaitan dengan keakuratan observasi yang dilakukan freud melainkan berkaitan dengan validitas dari interprestasinya. Dengan ata lain, ia mengatakan bahwa penjelasan freud ini menyebabkan cara pandang konsep kemanusiaan yang pesimis berdasarkan insting bawaan dan kepribadian yang tidak berkembang. Dilain pihak, cara pandangnya tentang kemanusiaan adalah cara pandang yang optimis dan berpusat pada dorongan kultural yang mudah mengalami perubahan ( horney, 1950) [6]
Pengaruh kultur
Walaupun horney tidak gagal dalam mempertimbangkan pentingnya faktor ginetis. Ia berulang kali menitikberatkan kultural sebagai dasar utama perkembangan kepribadian neurotik dan kepribadian normal. Kultur moderen terbentuk berdasarkan kompetisi antarindividual. “ setiap orang adalah pesaing yang nyata atau pesaing yang potensial bagi orang lain” daya saing dan rasa permusuhan yang ditimbulkan kultur modern menyebabkan perasaan terpisah. Perasaan sendirian didunia yang tidak ramah ini akan meningkatkan kebutuhan akan kasih sayang yang pada akhirnya membuat orang menilai cinta terlalu tinggi, sebagai akibatnya banyak orang melihat cinta dan kasih sayang sebagai jawaban atas semua permasalahan yang mereka hadapi. tetapi kebutuhan akan cinta yang berlebihan (seperti yang dilakukan Horney sendiri) akan menjadi dasar yang kuat bagi berkembangya neurosis. Alih alih mendapat manfaat dari kebutuhan akan cinta, orang-orang neurotik akan berusaha mendapatkan cinta dengan cara apapun. Usaha untuk meningkatkan diri sendiri membuat harga diri yang rendah, meningkatnya rasa permusuhan/ketidakraamahan, kecemasan dasar, keinginan bersaing yang lebih tinggi, serta kebutuhan akan cinta dan kasih sayang yang berlebihan dan tiada berhenti.
Menurut horney masyarakat barat mempunyai peranan dalam menimbulkan lingkaran syetan, diantaranya dalam beberapa hal pertama orang dalam masyarakat ini diperkenalkan dengan kultur ajaran kekeluargaan dan kerendahann hati. Akan tetapi ajaran ini bertentangan dengan sikap lain yang juga terkenal dimasyarakat yaitu agresivitas dan dorongan untuk menang daripada orang lain. Kedua: keinginan masyarakat untuk sukses dan berhasil tidak pernah berakhir dan selalu bertambah. Ketiga: masyarakat barat meyakinkan orang bahwa mereka hidup bebas dan dapat memperoleh apapun yang mereka inginkan melalui kerja keras dann ketekunan. Tetapi kenyataanya, bagi sebagian orang kebebasanya dibatasi oleh faktor genetis dan daya saing orang lain.
Kontadiksi ini ditumbulkan oleh pengaruh lingkungan dan bukan faktor bilogis. Yang menghasilkan konflik intrapsikis yang mengancam kesehatan mental dari orang-orang normal dan menghasilkan rintangan yangsulit dihadapi orang neurotik.
Pentingnya Masa Kanak-Kanak
Horney percaya bahwa konflik neurotik muncul dari semua tahapan, tapi masa kanak-kanaklah masa dimana sebagian masalah timbul. Masalah traumatis yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi perkembangan anak dimasa depan. Akan tetapi Horney (1937) meyakini bahwa pengalama yang hampir merusak ini hampir ditimbulkan oleh kurangnya kasih sayang yang tulus, seperti yang dialami Horney.
Horney (1939) membuat hipotesis bahwa kanak-kanak yang berperan penting dalam menimbulkan kebutuhan neurotik. Karena hal ini merupaka cara satu satunya bagi anak merasa aman.
Walaupun pengalaman pada masa dewasa dapat juga berperan penting terutama bagi individu normal, pengalaman masa kanak-kanak mempunyai peranan utama dalam perkembangan kepribadian, orang yang selalu melakukan hal yang sama karena mereka mengartikan pengalaman-pengalaman baru sesuai dengan pola tingkah laku yang sudah berkembang dalam diri mereka.

3.      Kritik Terhadap Horney
Teori psikoanalisi horney menyediakan perspektif menarik tentang ciri ciri humanisme, tetapi teorinya tidak mempunyai penelitian terkini yang cukup untuk mendukung ide-idenya . kekuatan teori horney adalah pada gambarnya yang jelas tentang kepribadian Neurotik. Tidak ada pembuat teori kepribadian lainya yang menulis tentang neurosis, sebaik (atau sebanyak) Horney. Penjelasanya yang sangat lengkap tentang kepribadian neurotic menyediakan ide-ide yang sangat baik untuk memahami orang-orang yang kurang sehat secara mental. Akan tetapi ide-idenya yang hampir sebagian besar dikhususkan membahas tentang orang-orang neurotic telah mebatasi teorinya. Ide-idenya mengenai kepribadian normal atau sehat sangatlah umum dan tidak dijelaskan dengan baik. Ia percaya bahwa setiap orang pada dasarnya akan selalu berusaha meraih pemahaman diri , tetapi ia tidak menggambarkan dengan jelas tentang pemahaman diri tersebut.
Teori honery tidak cukup kuat untuk mengembangkan penelitian dan untuk memenuhi kriteria falsifiability (kemungkinan logis bahwa sebuah ide dapat dianggap salah atau benar berdasarkan observasi atau penelitian). Spekulasi dri teori tidak dapat dengan mudah mengahsilkan hipotesis yang bisa diteliti  dan oleh karena itu teori tersebut kurang dalam verifiability (kemungkinan bahwa sebuah ide dapat diferivikasi) dan falsifiability. Teori Horney sebagian besar didasari oleh pengalaman-pengalaman klinis dimana ia sering berhubungan dengan individu-individu neurotik. Ia kberatan untuk membuat asumsi-asumsi spesifik tentang keadaan psikologis dari individu-individu sehat oleh karena itu teorinya lebih banak tentang neurotik , maka teori tersebut dinilai tinggi dalam kemampuannya mengorganisiasi pengetahuan mengenai neurotik. Akan tetapi teori Horney dinilai rendah dalam kemampuannya menjelaskan tentang orang pada umumnya.
Tori horney dianggap lebih berhasil dalam fungsinya sebagai panduan pemecahan masalah. Guru-guru, terapis-terapis, dan terutama orangtua yang dapat menggunakan asumsinya mengenai perkembangan kecenderungan neurotik agar dapat memberikan lingkungan yang hangat, aman, dan menerima bagi siswa, pasien, atau anak-anak mereka. Akan tetapi diluar fungsi-fungsi tersebut, teori ini tidak spesifik dalam memberikan cara penanganan yang jelas dan mendetail bagi para praktisi. horney menerima penuh penilaian yang rendah.
Apakah teori horney konsisten secara internal , dengan istilah yang didefinisikan secara jelas yang digunakan secara seragam? Dalam buku Neurosis and Human Growth yang ditulis Horney (1950), konsep dan idenya jelas, konsisten, dan tidak ambigu, akan setelah karyanya diteliti sbuah gambaran berbeda muncul. Dalam skian tahun, ia menggunakan istilah sepert “kebutuhan neurotik” dan “kecenderungan neurotik” kadang sebagai istilah yang berbeda dan terkadang saling menggantikan sedangkan istilah “kecemasan dasar” dan konflik dasar tidak selalu dibedakan dengan jelas ketidakkonsistan ini membuat keseluruhan karyanya menjadi agak tidak konsisten, tetapi tetap saja teori terakhirnya (1950) adalah sebuah teori yang dibahas dengan jelas dan konsisten[7].
Ada tiga jenis kritik yang dilontarkan pada teori kepribadian Horney:
a)      Kontribusinya tidak orisinil
Seperti Freud, Horney menekankan pentingnya pengalaman awal masa kanak-kanak, motivasi bawah sadar dan mekanisme pertahanan ego yang disebutnya pola penyesuaian yang neurotik. Seperti Freud juga menyarakan penggunaan asosiasi bebas, analisis mimpi,dan analisis transfrensi didalam pendekataya bagi psikoterapi.
Seperti Adler, ia menghilangkan pentikberatan asal usul biologis bagi gangguan perilaku, dan lebih menekankan asal-usul sosialnya. Konsep strategi pengaman diri  ini sangat mirip dengan pendekatan pendukung Harmoni buatan Horney. Keduanya sama-sama berprinsip bahwa hal ini digunakan untuk menopang diri rill individu neurotik. Baik Horney maupun Adler sama sama yakin bahwa jika budaya didominasi pria, wanita seringkali lebih maskulin sedangkan Horney psikologis feminime untuk meraih kuasa kekuatan (Adler menyebutnya “protes maskulin” sedangkan Horney “psikologi feminime)
Horney juga mirip dengan juga mirip dengan jung saat menggunakan realitas diri keduaya memaksudkan sebagai implus alamiah manusia menuju pengembangan kepribadian yang sehat. Teori kepibadian Horney adalah Percampuran dari Teori Freud, Adler, dan Jung.

[1]Gregory J. Feist, Jess Feist. 2009. Teori Kepribadian. Jakarta Selatan: Salemba Humanika. Hlm 193.
[2] Ibid, Teori Kepribadian, Hlm 194.
[3] Ibid, teori kepribadian. Hlm 195.
[4] Ibid, teori kepribadian. hlm 196.
[5]Gregory J. Feist, Jess Feist. 2009. Teori Kepribadian. Jakarta Selatan: Salemba Humanika. Hlm 192.
[6] Feist, jess.. hlm 196.
[7]Ibid, teori kepribadian. Hlm 218.

1 comment:

  1. Harrah's Resort Southern California - JT Hub
    Harrah's Resort Southern California is located 광주 출장안마 in 성남 출장안마 Valley Center, CA 나주 출장마사지 and is 동해 출장안마 open daily 24 hours. The casino's 4,000 square 경기도 출장마사지 foot gaming space features over 2,300 slot

    ReplyDelete